Semua orang memandangku
sebagai pencinta sepi
Bertahun-tahun kemudian
aku sepi dalam kata sepi
Aku ragu pada bibirku sendiri
dan bisulah aku
Aku ragu pada telingaku sendiri
dan tulilah aku*)
Demikianlah sesungguhnya keadaanku pada tanggal 25 Oktober, yang lalu
aku dalam keadaan yang teramat kesepian,
terasa gagal mempunyai teman, semua menjadi lawan
aku gagap menghadapi keadaan yang semestinya
bisa dihadapi bersama.
Kecurigaan merajalela, penjelasan segamblang apa pun
tak mendapat tempat di benak yang dangkal
sampai mulut berbusa, semua bukti dianggap tak berarti
kejadian 25 Oktober, adalah bukti hakiki tentang sebuah curiga yang membabi buta