Rabu, 24 November 2010

Puisi Romantis Abdul Wachid B.S.

Hingga Bergetah Ruh Ini

Selalu saja diammu
Memanggil-manggilku dengan isyarat
Menerka-nerka aku dalam lagu
Hingga rindu menengadah sekarat

Selalu saja isyaratmu
Berkibar-kibar ke mana pun pandangku
Mendekat-dekat sulit kudekap
Datang-pergimu begitu memerangkap

Selalu saja pandang waktu ke waktuku
Harap-harap cemas dalam gemas
Menunggu-nunggu tak berbalas
Datang-pergimu menggilakan aku

Selalu saja cintamu
Menajamkan duri-duri sunyi
Menusuk-nusuk seluruhku
Hingga bergetah ruh ini

Hingga bergetah ruh ini
Kekasih
Kesakitan tersebabmu ini
Nikmat sekali

Selasa, 09 Juni 2009

Horee.. menjelang tahun ajaran baru, tugas baru, ruangan baru.. yes, yes.

Persis seperti yang dikatakan sohib-sohib kecilku.. aku dapat tugas baru.. mau tidak mau harus mau.. beradaptasi dengan mitra kerja yang baru.. enak tidak enak harus enak.. nyaman tidak nyaman ya harus nyaman. Semua bermuara pada diriku sendiri.

Perpustakaan, sebuah tempat yang bisa disayang atau bisa juga menjadi tempat yang malang; bisa menjadi karunia sekaligus petaka. Bagi sebagian orang perpustakaan dianggap sebagai tempat rekreasi, namun ada juga yang menganggap perpustakaan sebagai tempat pembuangan insan yang tidak produktif.

Duduk di antara tumpukan buku-buku lusuh menjadi gambaran umumnya perpustakaan, apalagi jika pustakawannya cepat menyerah menghadapi tantangan. Nah, wajah perpustakaan sekolah kita mau kita tampilkan bagaimana? tentu bergantung pada top manajer, dan teman-teman pustakawan. Kita mau tampil lusuh sehingga pengunjung makin menjauh, ataukah tampil semarak sehingga pengunjung datang berarak-arak?

Tampil semarak memerlukan pengorbanan yang tidak sedikit.. ya waktu, ya tenaga teman-teman pustakawan. Saya kira, andai kita mendapat kucuran dana berapa pun besarnya, kalau kita tidak kreatif, maka semua akan sia-sia. Tetapi bukan berarti kita tidak perlu dana.
Dana OK, semangat kerja dan kreativitas pun juga harus OK. Mari di tahun ajaran baru kita tingkatkan kualitas pelayanan perpustakaan agar perpustakaan tidak lagi berkesan sebagai terminal akhir seseorang sambil menunggu saatnya purnatugas.

Dan mari kita berdoa semoga pembiayaan perpustakaan sekolah sejalan dengan Undang-undang No. 43 Tahun 2007, yaitu pembiayaan perpustakaan minimal 5% dari total biaya operasional sekolah. Syukur-syukur jika bisa lebih dari itu. Amin.

OO ya, kita juga bisa membentuk mitra pustakawan (student librarian), organisasi kesiswaan yang terlibat secara aktif dalam seluruh kegiatan perpustakaan. Ayo.. kerja keras teman!

Minggu, 31 Mei 2009

Mengubah yang bernuansa individual menjadi universal

perihal KALAH yang kuposting April lalu, ternyata menuai berbagai tanya. Pesan singkat antre untuk kubaca menanggapi KALAHku. Rata-rata temanku sangat peduli dan sayang padaku. Mereka mengkhawatirkan jangan-jangan aku tergelincir pada hal bodoh yang bersentuhan dengan perselingkuhan atau zina (jauhkan aku dari hal-hal jelek ya Allah).

Kupikir-pikir, kata-kataku yang mana ya yang menyebabkan teman-teman berpikir macam itu? Oalah.. diksiku ternyata ambigu, multitafsir, dan ditafsirkan nyleneh sama temanku.. Sebenarnya itu peristiwa yang individual sekali.. aku marah-marah karena bagian kurikulum tidak mau mengganti biaya fotokopi soal untuk latihan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia, ya hanya itu.. Weleh-welek kok jadi gak karu-karuan penafsirannya.

Mauku sih ungkapan marahku itu tak buat sepuitis mungkin, biar yang individual itu menjadi universal kayak Chairil Anwar ketika marah dan berbeda pendapat dengan ayahnya.. lalu muncullah puisi AKU. Ternyata butuh waktu berlatih, butuh kepekaan dan kecermatan memilih dan mengolah kata-kata agar sesuatu yang bersifat individual bisa menjadi universal.

Ayo kita berlatih berlatih dan berlatih agar tidak tertatih-tatih untuk mengubah yang biasa menjadi luar biasa.. mengubah yang individual menjadi universal.

Jumat, 03 April 2009

KALAH

Kalau aku kalah
kumau kalah dengan kesucian
tapi aku tidak tahu persis dalam kalau-ku
kunyanyikan ode ini untukmu
betapa pun tak merdu, sediakanlah kupingmu

23761 (remy silado)

Hari ini aku mengaku kalah dalam peperangan
Bukan..
Bukan musuh yang mengalahkanku
Teman?
Bukan juga.
Tak ada teman yang mengkhianatiku
Tak ada teman yang memerangiku

Aku kalah memerangi nafsuku
Nafsu amarah
dipicu rupiah yang tak seberapa besarnya
kau tahu,
rupiah bernilai tak lebih dari 400 ribu rupiah
360 ribu rupiah tepatnya
Mungkin yang lebih tepat lagi 320 ribu rupiah
Sisanya tak masuk dalam perhitungan

Bagaimana mungkin rupiah yang dalam pecahan 50 ribuan
Tak lebih dari 7 lembar,
Dalam pecahan 10 ribuan tak sanggup menggemukkan kantongku
Mampu mengalahkanku secara telak?

Kuncinya ada dalam iringan kata-kata
Uang sejumlah itu dipasukani oleh kata-kata
Dibumbui oleh kata-kata bersambal
Aduhai,
Mampu mengalahkanku!
Menjebolkan situ kesabaranku

Jika situ gintung jebol
Orang di sekitarnya yang menderita
Tapi jebolnya situ kesabaranku
Justru membuatku menderita
Aku kalah
Kau tahu.. kalahku bukan kalah biasa
Tetapi KALAH dengan huruf besar semua

Aduhai,
Kumau kalah dengan kesucian
Maka kutebus kekalahanku
dengan sunyi
Barangkali dengan sunyi
Kekalahanku menjadi suci

Rabu, 01 April 2009

Berkelebat Kenangan Itu

Gila, bener-bener gila...
tapi kupikir-pikir mosok gitu aja gila.
Iseng-iseng semalam intip-intip teman lawas
lewat dunia maya,
wah... teman-temanku ternyata melesat bagai meteor
ya kariernya, ya kedudukan sosialnya
sedangkan aku,
tetap berada di duniaku
dunia dalam tempurung

tiba-tiba aja ada rasa kangen yang menyelinap
nyelonong tanpa ba bi bu
kangen pada masa-masa lalu
masa ketika mereka belum jadi apa-apa
belum diperhitungkan siapa-siapa

sekarang tak pikir-pikir
opo gelem yo mereka yang dah jadi
orang-orang penting itu
bersepeda lagi bersama-sama cari kodok
untuk dibedah di lab biologi
cari tokek, kadal,
blusukan di sawah-sawah
ngrokoti kedondong, dan tebu
di pinggir sawah kecamatan

ah, ah, kenangan itu timbul tenggelam
di antara sekian banyak konco lawas yang tak
intip-intip lewat dunia maya
tampaknya ada satu orang yang gak berubah blass
MBAK ENNY, aku kangen kamu
kamu gak terkontaminasi dengan gaya hidup metropolitan
kamu tetep MBAK ENNY-ku sayang

mengingatmu MBAK EN, jadi ingat ruang depan Jalan Juanda
kita belajar bareng-bareng di situ
jadi ingat wangi melati
asem buah kedondong
aroma harum cake buatan kita dan mbok Yah
si Kribo Amin,

Waduh, usia telah menggilas kita
jarak dan watu tak kuasa kita taklukkan
lebih-lebih kesibukan yang selalu jadi alasan
menghambat perjumpaan kita.

Lewat dunia maya,
kenangan timbul tenggelam
ternyata kita pernah seusia anak-anak kita

Jejak di Dalam, Jejak di Luar

Oleh: bUndA sAyYanG


Di dalam:
jika celurit menggamit
harga diri tergigit
makin sengit hati yang singa
luka berbunga luka meraja
lalai antara damai dan badai

Di luar:
waktu sangatlah sempit
tak mampu menjahit
luka celurit

Di dalam dan di luar:
Luka berbunga luka
mandul tak berbuah
tak mampu lagi mengubah badai menjadi damai

Rupa-rupanya puisi ini bisa menjadi penyebab keracunan
di lingkungan saya
anehnya lagi yang keracunan itu si mungil menthil
haha, sekarang efek racunnya dah ilang kan?
berpelukan...

Kamis, 12 Maret 2009

Tim Bola Basket SMKN1 Jombang, Juara 2 LKS Jatim

Setelah beberapa kali menjadi juara pertama di ajang pertandingan basket LKS Jatim,
tahun ini tim bola basket SMKN1 Jombang gagal mempertahankan gelar juara pertama.
Dengan semangat juang yang tinggi, tim andalan sekolah kita akhirnya harus mengaku kalah
pada kekuatan tim bola basket SMKN2 Blitar.

Apa yang bisa kita petik dari pertandingan kali ini?
Ya, kita evaluasi lagi tim kita, berlatih yang keras dan pantang menyerah.
Ayoo semangat lagi, berlatih terus!