Sabtu, 08 November 2008

Murung di 25 Oktober

Semua orang memandangku

sebagai pencinta sepi

Bertahun-tahun kemudian

aku sepi dalam kata sepi

Aku ragu pada bibirku sendiri

dan bisulah aku

Aku ragu pada telingaku sendiri

dan tulilah aku*)


Demikianlah sesungguhnya keadaanku pada tanggal 25 Oktober, yang lalu

aku dalam keadaan yang teramat kesepian,

terasa gagal mempunyai teman, semua menjadi lawan

aku gagap menghadapi keadaan yang semestinya

bisa dihadapi bersama.

Kecurigaan merajalela, penjelasan segamblang apa pun

tak mendapat tempat di benak yang dangkal

sampai mulut berbusa, semua bukti dianggap tak berarti

kejadian 25 Oktober, adalah bukti hakiki tentang sebuah curiga yang membabi buta



*Sungai Murung, Cecep Syamsul Hari