Persis seperti yang dikatakan sohib-sohib kecilku.. aku dapat tugas baru.. mau tidak mau harus mau.. beradaptasi dengan mitra kerja yang baru.. enak tidak enak harus enak.. nyaman tidak nyaman ya harus nyaman. Semua bermuara pada diriku sendiri.
Perpustakaan, sebuah tempat yang bisa disayang atau bisa juga menjadi tempat yang malang; bisa menjadi karunia sekaligus petaka. Bagi sebagian orang perpustakaan dianggap sebagai tempat rekreasi, namun ada juga yang menganggap perpustakaan sebagai tempat pembuangan insan yang tidak produktif.
Duduk di antara tumpukan buku-buku lusuh menjadi gambaran umumnya perpustakaan, apalagi jika pustakawannya cepat menyerah menghadapi tantangan. Nah, wajah perpustakaan sekolah kita mau kita tampilkan bagaimana? tentu bergantung pada top manajer, dan teman-teman pustakawan. Kita mau tampil lusuh sehingga pengunjung makin menjauh, ataukah tampil semarak sehingga pengunjung datang berarak-arak?
Tampil semarak memerlukan pengorbanan yang tidak sedikit.. ya waktu, ya tenaga teman-teman pustakawan. Saya kira, andai kita mendapat kucuran dana berapa pun besarnya, kalau kita tidak kreatif, maka semua akan sia-sia. Tetapi bukan berarti kita tidak perlu dana.
Dana OK, semangat kerja dan kreativitas pun juga harus OK. Mari di tahun ajaran baru kita tingkatkan kualitas pelayanan perpustakaan agar perpustakaan tidak lagi berkesan sebagai terminal akhir seseorang sambil menunggu saatnya purnatugas.
Dan mari kita berdoa semoga pembiayaan perpustakaan sekolah sejalan dengan Undang-undang No. 43 Tahun 2007, yaitu pembiayaan perpustakaan minimal 5% dari total biaya operasional sekolah. Syukur-syukur jika bisa lebih dari itu. Amin.
OO ya, kita juga bisa membentuk mitra pustakawan (student librarian), organisasi kesiswaan yang terlibat secara aktif dalam seluruh kegiatan perpustakaan. Ayo.. kerja keras teman!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar