Jumat, 17 Oktober 2008

SePiiiiii


Sepiii

Hari ini bunda merasakan kesepian yang sangat,
Kamu say, jarang berkabar pada bunda,
lewat sebaris pesan singkat pun tidak
”lagi panen tugas,” katamu

Padahal banyak yang ingin bunda deringkan untukmu
Perihal keringat yang deras mengalir hari ini
Bukan karena lelah bekerja,
tapi karena udara yang entah begitu gerah bunda rasakan
tentang puyeng sekaligus lucunya les bahasa inggris
yang bunda ikuti
tentang air kran yang menjadi pekat tanpa sebab

tentang hidung mampet
tentang
tentang
tentang

Say,
Ada yang bertanya pada bunda perihal muasal nelangsa
tempo hari,
Ada apa?
Entahlah, nelangsa
dan kemudian sepi yang mengikuti bunda
mungkin hanya efek berantai dari kesibukanmu—tak berkabar—
pelit informasi—cah bagus yang menjauh—teman yang dikhianati orang tersayang menggores aib dan noda di kening—membuat bunda merasa nelangsa, sepiiii....

gairah mematai-matai dirimu dan dia
punah sudah
apalagi yang hendak bunda kerjakan?
Sebab kau dan dialah pusat gairah kerja bunda

D’ Yang akhir-akhir ini juga diliputi rasa pemberontak
Ingin naik motor,
gara-gara luka di jari bisa dijadikan alasan
untuk tidak bersekolah
(tapi d’yang emoh saat bunda suruh cari
surat dokter, batal deh bolosnya),
dimasakkan A minta B,
Grrrhh.... bikin bunda semakin nelangsa dan sepiiii

SaayyyYaaang,,
Bunda sepiiiiiiii
Sepisaupasepisaupisepisaulukasepisauduka
sepiiiiiiiiiiiiiiii

Tidak ada komentar: